Lembaga Optimalisasi Baitul Maal Masjid AL AMIN atau yang disingkat dengan istilah LOBM AL AMIN adalah lembaga Trainer dan Penelitian keummatan yang berada di bawah naungan dari Yayasan AN NUBALA
Kamis, 16 Februari 2012
Jumat, 10 Februari 2012
Senin, 06 Februari 2012
“KETIKA KEPENTINGAN DUNIA Banyak Menyelimuti Masjid Kita hari ini”
Jika kita renungkan dengan seksama banyak masjid kita hari ini yang tak berfungsi sebagaimana yang seharusnya. Hal ini nampak nyata dari aktivitas masjid yang cenderung monoton/stagnan. Tpa/tpq antara hidup dan mati, Remaja Masjid hanya wujud di saat bulan Ramadhan/hari raya Islam tiba, Takmir Masjid tak memiliki visi yang jelas dalam mengelola masjid dan masyarakatnya, bahkan konflik internal pengurus masjid seakan-akan telah menjadi kultur masjid kita hari. Hampir bisa dipastikan masjid kaum muslimin saat ini tak lepas dari konflik internal. Akhirnya energi, pikiran dan emosional pengurus masjid terkuras habis untuk sebuah konflik yang sia-sia dan tak bermakna bagi ummat yang membutuhkan.
Pembaca sekalian, penjelasan sebagaimana yang saya uraian di atas biasanya bukan tanpa sebab. Tapi berawal dari sebab yang sederhana kemudian menjadi permasalahan yang tak mampu terselesaikan dan kemudian berujung pada konflik yang tak berkesudahan.
Mungkin kita bertanya kenapa fenomena tersebut terjadi pada masjid kita hari ini ? Jawaban atas pertanyaan tersebut di atas tak lain karena banyak masjid kita hari ini yang tak mau/enggan menerima perubahan, baik itu perubahan kepengurusan misalnya pergantian ketua takmir masjid, perubahan manajemen ataupun perubahan tata kelola masjid. Dengan perubahan tersebut diharapkan masjid akan semakin dinamis dan memiliki iklim yang berbeda dengan biasanya. Dan tentu rotasi kader masjid dapat berjalan sebagaimana yang seharusnya.
Tapi sayang Iklim perubahan yang dimotori hampir mayoritas jama’ah masjid dan masyarakat muslim di sekitar masjid oleh sebagian ketua takmir masjid kita di anggap sebagai ancaman yang menakutkan. Sehingga anda jangan heran jika ada ketua takmir masjid yang enggan untuk menyerahkan estafet kepemimpinan pada mereka yang lebih muda dan lebih mampu untuk mengemban amanah ummat.
Mungkin kita bertanya kenapa iklim perubahan yang memiliki nilai manfaat bagi ummat secara umum justru di tentang oleh sebagian ketua takmir masjid kita hari ini ? Padahal kita semua sangat menyadari bahwa menjadi ketua/pengurus masjid atas dasar dua hal yakni : Pertama, atas dasar mencari ridlo Allah. Kedua, atas dasar menunaikan amanah ummat (bukan amanah kelompok, ormas, atau partai tertentu).
Senin, 30 Januari 2012
Rabu, 25 Januari 2012
Menengok Kampung Pengemis di Madura
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimkcAUODkeivw2mbzgW8PxTutQDS4OG71_RxyG-jND95JcQSNyXq4fSb3lYoEL64KIwArxdDvk5gQefUWM25u4e6gcVZOX4TTHKzlzsQPwfuzifpgsX0CE6w9QDibL5ynQugVz9QywDyY/s200/kampung+miskin.jpg)
Pekerja keras dan tanpa menyerah dalam kondisi apapun dan di manapun sudah bukan rahasia lagi. Namun berbeda dengan kenyataan yang disandang warga Desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan Sumenep.
Desa yang terletak 45 Km dari kota ke arah barat itu berpenduduk 3.500 kepala keluarga (KK) atau 9.567 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada itu, 80 persen menjadi pengemis (peminta-minta).
Tak ayal, jika desa itu mendapat julukan kampung pengemis dan menjadi pusat perhatian para peneliti, akademisi dan media massa meski tidak semudah yang dibayangkan untuk masuk ke desa tersebut.
SEJARAH BAITUL MAAL MASJID DIZAMAN RASULULLAH SAW DAN KHULAFATUROSYIDIN
Sebagai orang Islam tentunya kita sudah akrab dengan istilah baitul maal, yakni lembaga dalam pemerintahan Islam, khususnya pada masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat yang mempunyai tugas khusus menangani segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara, sejarah keberadaannya ternyata cukup menarik untuk disimak, berikut ini sejarah ringkas Lembaga Baitul Maal tersebut dari sejak jaman Nabi Saw., hingga jaman kekhalifaan yang terakhir.
A. Masa Rasulullah SAW (1-11 H/622 - 632 M)
Baitul Maal dalam arti terminologisnya seperti diuraikan di atas, sesungguhnya sudah ada sejak masa Rasulullah SAW, yaitu ketika kaum muslimin mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) pada Perang Badar. Saat itu para shahabat berselisih paham mengenai cara pembagian ghanimah tersebut sehingga turun firman Allah SWT yang menjelaskan hal tersebut :
Sabtu, 14 Januari 2012
SEDEKAH YANG PALING UTAMA (Afdhol)
i
![]() |
Add caption |
Adapun gambaran ciri orang yang paling afdhol dalam bersedekah, yakni antara lain :
- orang yang dalam keadaan sehat lagi loba alias tamak alias berambisi sangat mengejar keuntungan duniawi.
Artinya, ia masih muda lagi masa depan hidupnya masih dihiasi aneka ambisi dan perencanaan untuk menjadi seorang yang sukses. Dalam keadaan seperti ini biasanya seseorang akan merasakan kesulitan dan keengganan bersedekah karena segenap potensi harta yang ia miliki pastinya ingin ia pusatkan dan curahkan untuk modal menyukseskan berbagai perencanaan dan proyeknya. Dengan dalih masih dalam tahap investasi, maka ia akan selalu menunda dan menunda niat bersedekahnya dari sebagian harta yang ia miliki. Karena setiap ia memiliki kelebihan harta sedikit saja, ia akan segera menyalurkannya ke pos investasi bisnisnya.
Setiap uang yang ia miliki segera ia tanam ke dalam bisnisnya dan ia katakan ke dalam dirinya, bahwa jika ia bersedekah dalam keadaan bisnisnya belum maju, maka sedekahnya akan terlalu sedikit, lebih baik ditunda bersedekah ketika nanti sudah sukses sehingga bisa bersedekah dalam jumlah yang besar. Akhirnya ia tidak kunjung pernah mengeluarkan sedekah selama masih dalam masa investasi tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)