![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimkcAUODkeivw2mbzgW8PxTutQDS4OG71_RxyG-jND95JcQSNyXq4fSb3lYoEL64KIwArxdDvk5gQefUWM25u4e6gcVZOX4TTHKzlzsQPwfuzifpgsX0CE6w9QDibL5ynQugVz9QywDyY/s200/kampung+miskin.jpg)
Pekerja keras dan tanpa menyerah dalam kondisi apapun dan di manapun sudah bukan rahasia lagi. Namun berbeda dengan kenyataan yang disandang warga Desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan Sumenep.
Desa yang terletak 45 Km dari kota ke arah barat itu berpenduduk 3.500 kepala keluarga (KK) atau 9.567 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada itu, 80 persen menjadi pengemis (peminta-minta).
Tak ayal, jika desa itu mendapat julukan kampung pengemis dan menjadi pusat perhatian para peneliti, akademisi dan media massa meski tidak semudah yang dibayangkan untuk masuk ke desa tersebut.