Rabu, 25 Januari 2012

Menengok Kampung Pengemis di Madura

Kekhasan budaya berbingkai nilai-nilai agama yang sudah disandang masyarakat Madura secara umum terkadang menampakkan kenyataan hidup yang ironi.
Pekerja keras dan tanpa menyerah dalam kondisi apapun dan di manapun sudah bukan rahasia lagi. Namun berbeda dengan kenyataan yang disandang warga Desa Pragaan Daya Kecamatan Pragaan Sumenep.
Desa yang terletak 45 Km dari kota ke arah barat itu berpenduduk 3.500 kepala keluarga (KK) atau 9.567 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada itu, 80 persen menjadi pengemis (peminta-minta).
Tak ayal, jika desa itu mendapat julukan kampung pengemis dan menjadi pusat perhatian para peneliti, akademisi dan media massa meski tidak semudah yang dibayangkan untuk masuk ke desa tersebut.

SEJARAH BAITUL MAAL MASJID DIZAMAN RASULULLAH SAW DAN KHULAFATUROSYIDIN



Sebagai orang Islam tentunya kita sudah akrab dengan istilah baitul maal, yakni lembaga dalam pemerintahan Islam, khususnya pada masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat yang mempunyai tugas khusus menangani segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara, sejarah keberadaannya ternyata cukup menarik untuk disimak, berikut ini sejarah ringkas Lembaga Baitul Maal tersebut dari sejak jaman Nabi Saw., hingga jaman kekhalifaan yang terakhir.

A.   Masa Rasulullah SAW (1-11 H/622 - 632 M)
Baitul Maal dalam arti terminologisnya seperti diuraikan di atas, sesungguhnya sudah ada sejak masa Rasulullah SAW, yaitu ketika kaum muslimin mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) pada Perang Badar. Saat itu para shahabat berselisih paham mengenai cara pembagian ghanimah tersebut sehingga turun firman Allah SWT yang menjelaskan hal tersebut :