Senin, 19 Desember 2011

Dicari takmir Masjid yang masih Produktif


Quantcast
Melihat fenomena pengelolaan masjid hari ini, seringkali dirasa sangatlah membosankan, dikatakan demikian pasalnya masjid saat ini dari tahun ke tahun cenderung tidak ada perubahan dalam pengelolaan masjidnya, kalaupun ada yang berubah biasanya hanya pada bangunan dan fasilitas semata, sedangkan dalam persoalan aktivitas cenderung nol besar, contohnya yakni pengelolaan remaja masjid, pengelolaan dana kas masjid dll, banyak yang berjalan asal jalan, tanpa memiliki Visi dan arah yang jelas, sehingga sepuluh tahun yang lalu dengan saat ini, mampir tidak ada perubahan. Maka wajar kalau banyak yang merasa bosan dengan fenomena masjid hari ini yang tidak mampu memberikan perubahan yang berarti pada ummat, bahkan kecenderungannya masjid saat ini banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan atau partai tertentu pada saat menjelang pemilu.

MELURUSKAN Pengelolaan Infaq/Kas Masjid hari ini


Quantcast
Tema di atas  sengaja saya angkat untuk menindaklanjuti dari tema-tema sebelumya, khususnya tema yang terkait dengan pengelolaan kas masjid pada buletin sebelumya, yakni yang membahas “Kemana Infaq jum’atan anda selama ini disalurkan/dimanfaatkan” pada tema tersebut di atas penulis banyak mendapatkan masukkan, baik secara langsung, melalui email maupun situs, bahwa ternyata masih ada saja takmir/pengurus masjid yang tetap bertahan untuk menyimpan dana kas masjidnya dan tidak segera menyalurkannya untuk ummat yang membutuhkan, takmir/pengurus tadi berdalil bahwa kas masjid untuk persediaan/cadangan dana kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.

Manajemen Masjid seharusnya lebih baik dari Manajemen RT (Rukun Tetangga) ….


Quantcast
Sebelum membahas tema diatas perlu saya sampaikan atas respon dari masyarakat tentang berbagai tulisan dalam buletin ini sebelumnya, yakni yang berhubungan dengan masjid, antara lain tema “Dicari Takmir masjid yang memiliki Visi dan Misi Pemberdayaan Ummat”, “Kemana Infaq juma’atan anda selama ini disalurkan/dimanfaatkan” dan masih banyak tulisan lainnya yang segera hadir dihadapan pembaca sekalian, baik yang saya muat di situs maupun buletin kita tercinta, Insya Allah.
Dari respon masyarakat yang masukkan, terbagi menjadi 3 kelompok, pertama, Kelompok yang pasif, Kedua, kelompok yang menentang, karena mereka merasa dikritik dan “ditelanjangi”, kelompok ini didominasi mereka yang tidak menghendaki perubahan serta ketiga, mereka yang memberikan dukungan, kelompok ini diwakili mereka yang menginginkan perubahan dan berharap masjid memiliki Visi ke depan dengan baik dan jelas.