- Sistem perekonomian global yang diterapkan sistem kapitalis yang mendasarkan pada praktek ribawi
- Kekayaan hanya bertumpu pada mereka yang mampu (munculnya swalayan yang mengusur kios rumahan)
- Munculnya banyak Bank Syari’ah dan BMT yang kurang memprioritaskan peran dan fungsi Baitul Maal
- Banyaknya praktek ribawi yang terjadi ditengah masyarakat
- Peran masjid yang hanya sebagai ibadah ritual semata, sedangkan fungsi pemberdayaan ummat tidak ada atau belum maksimal, sehingga banyak ummat di sekitar masjid kurang mendapatkan manfaat dari masjidnya
Solusinya hanya satu yakni kembali pada syari’at Islam diseluruh aspek kehidupan termasuk dalam hal menata ekonomi dengan perekonomian Islam
Lalu apa wujud kongkretnya yang bisa kita lakukan saat ini ? …..Salah satu wujud nyatanya yakni MENGELOLA & MENGOPTIMALKAN Peran & Fungsi BAITUL MAAL MASJID KITA MASING-MASING
Tiga hal yang cukup mendasar dalam upayanya optimalkan Baitul Maal Masjid
- Pelaku (Pengurus Masjid, Pengelola, Masyarakat sekitar masjid)
- Tata Kelola : Meliputi : Administrasi, Pendataan, Penyusunan program, Penggalangan dan Penyaluran, Laporan dan evaluai
- Mekanisme sosilaisasi (Internal dan eksternal)
- Baitul Maal (BM) adalah (Bait = Rumah, Maal = Harta)yakni menerima titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan aturan dan amanahnya.Dana ini dikelola untuk disalurkan pada mereka yang berhak menerimanya, tanpa ada unsur bisnis yang ada didalamnya (tidak ada prinsip untung dan rugi). Disalurkan, dimanfaatkan atau diambil haknya (khususnya zakat)
- Baitut Tamwil adalah (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan Harta) yakni melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.Dana ini dikelola sebagai usaha produktif dengan prinsip bisnis yang saling menguntungkan.
Adapun potensi yang ada disekitar masjid yakni :
- Dukungan masyarakat dilingkungan masjid biasanya amat dominan.
- Sumber pendanaan masjid yang riel, hal ini terlihat dari infaq jum’atan atau infaq-infaq lainnya (rata-rata dimasjid hari ini untuk ukuran sendang saldo infaq kas masjid yang mengendap bisa mencapai Rp. 10 juta)
- Sumber daya manusia, khususnya para pemuda/i yang berpotensi biasanya banyak
- Spirit untuk beramal dimasjid sangat dominan karena masjid adalah ladang amal bagi siapapun, baik yang memiliki harta, ilmu maupun yang hanya memiliki tenaga, semua bisa beramal dalam wadah yang satu yakni masjid
- Sekalipun banyak potensi yang dimiliki masjid kita hari ini, pertanyaannya adalah mengapa banyak Masjid yang tidak mampu menjalankan dan mengoptimalkan Peran & Fungsi Baitul Maalnya dengan baik ….?
- Banyak masjid hari ini yang tidak memiliki Visi dan Misi yang jelas, hal ini terlihat tidak adanya program yang berkesinambungan dan terplanning dengan baik
- Orientasi pembangunan masjid lebih banyak pada orientasi bangunan fisik masjid semata dan kurang mengoptimalkan pembangunan sumber saya insani masjid.
- Banyak pengurus masjid saat ini yang sudah tidak produktif lagi, sedangkan pengelolaan Baitul Maal Masjid membutuhkan produktifitas yg cukup tinggi.
- Tidak mampunya masjid mengoptimalkan SDM di lingkungannya
- Kepentingan dunia dan penyimpangan keuangan yang banyak menyelimuti masjid kita saat ini.
- Tata kelola masjid yang barangkali masih harus banyak dibenahi, misalkan Pengelolaan baitul Maal Masjid, perpustakaan masjid, Remaja Masjid, Pengelolaan TPA/TPQ, Pengajian dll
- Kesalahan dalam memandang Kas masjid kita hari ini :
- Kebanyakan pengeloaan infaq kas masjid dalam hal penyimpanannya hanya disimpan di bank
- Dalam mengelola infaq kas masjid seringkali berpikir berfikir untung/rugi
- Ketakutan kalau salurkan,dimanfaatkan,infaq kas masjid habis
- Untuk mengelola dan mengoptimalkan peran dan fungsi Baitul Maal Masjid maka harus ada perubahan cara pandang dulu dari para pengurus masjid hari ini terhadap masjid itu sendiri, khususnya pengelolaan Kas masjidnya
- Tanpa adanya perubahan cara pandang ini, sangat mustahil Baitul Maal Masjid akan terkelola dengan baik, sebab cara pandang yang keliru akan menghasilkan langkah atau tindakan yang keliru pula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar